
Pangdam IM: Sinergi Lintas Sektor Menjadi Kunci Keberhasilan Program Swasembada Pangan
Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han) menegaskan bahwa sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program Swasembada Pangan nasional, termasuk di Provinsi Aceh. Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Peternakan dan Kesehatan Hewan (BRMP PKH) yang juga Penanggung Jawab Satuan Tugas (Satgas) Swasembada Pangan Provinsi Aceh Dr. drh. Agus Susanto, M.Si. beserta tim pada Kamis, 14/08/2025. Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Pangdam IM ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan guna mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional.
Dalam sambutannya, Pangdam IM menyampaikan ucapan terima kasih atas upaya-upaya yang dilakukan oleh Satgas Swasembada Pangan sehingga produksi padi di Provinsi Aceh meningkat. Ia menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu pilar utama dalam menjaga stabilitas bangsa, terlebih di tengah tantangan global terkait ketahanan pangan.
“Program swasembada pangan bukan hanya bertujuan meningkatkan produksi hasil pertanian, tetapi juga untuk menjaga ketahanan pangan dan kedaulatan bangsa. Kodam IM berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap berbagai langkah yang dilakukan Satgas bersama pemerintah daerah untuk mencapai target LTT dan optimasi lahan secara tepat sasaran,” ujar Pangdam IM.
Mayjen TNI Niko Fahrizal menambahkan bahwa Aceh memiliki potensi sumber daya alam yang besar, khususnya di sektor pertanian. Dengan pengelolaan yang optimal dan kolaborasi yang solid antara pemerintah, TNI, dan masyarakat, Aceh berpeluang menjadi salah satu daerah penopang utama swasembada pangan nasional.
Sementara Dr. Agus Susanto menyampaikan perkembangan terakhir kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) yang dilaksanakan di Provinsi Aceh. “Oplah di Provinsi Aceh pada tahun 2025 dilaksanakan di 17 Kabupaten, sementara tahun 2024 hanya di enam Kabupaten,” terang Kepala BRMP PKH. Lebih lanjut diterangkannya bahwa Oplah tahun 2025 terdiri dari Oplah Lahan Rawa dan Oplah Lahan Non Rawa Dimana untuk Oplah Rawa pengerjaan konstruksi lahannya dilaksanakan oleh Kodim.
Lebih lanjut dalam audiensi dibahas secara rinci capaian LTT di Aceh, tantangan yang dihadapi dalam optimalisasi lahan, serta langkah strategis untuk mengatasi kendala di lapangan. Salah satu fokus utama adalah memanfaatkan kembali lahan pertanian yang telah lama tidak digunakan, termasuk lahan yang terdampak bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004 silam. Upaya ini sejalan dengan misi pemerintah untuk memberdayakan lahan tidur menjadi lahan produktif.
Satgas Swasembada Pangan juga memberikan ruang bagi para petani untuk meningkatkan kesejahteraan melalui dukungan teknis, pendampingan, dan penguatan akses terhadap sarana produksi. Hal ini menjadi bukti nyata kehadiran negara di tengah masyarakat untuk memastikan kemakmuran dan kemandirian pangan.
Provinsi Aceh sendiri menjadi salah satu prioritas utama Satgas dalam rangka mensukseskan program Astacita pemerintah. Salah satu poin strategis dalam Astacita adalah memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Audiensi tersebut sekaligus menjadi ajang perkenalan Kolonel Inf. Muhammad Ridha, S.S., S.I.P., M.I.Pol., M.Han., Perwira TNI dari Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) yang ditugaskan sebagai Perwira Pendamping Satgas Swasembada Pangan di Provinsi Aceh menggantikan Kolonel Inf. Tri Bharata Wira Jati, S.IP., yang berpindah tugas ke Provinsi Sumatera Utara. Penugasan tersebut diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan pendampingan lapangan dalam upaya percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) serta optimasi lahan di wilayah Aceh.
Pangdam IM menegaskan bahwa pendampingan langsung oleh perwira TNI yang berpengalaman akan menjadi faktor penting dalam memastikan koordinasi dan implementasi program berjalan efektif, terukur, dan berkelanjutan. “Saya berharap seluruh pihak dapat bekerja dengan semangat yang sama, saling melengkapi, dan fokus pada hasil nyata yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Mayjen TNI Niko Fahrizal.
Turut hadir mendampingi PJ Satgas Swasembada Pangan Provinsi Aceh antara lain Dr. Rachman Jaya, S.Pi., M.Si. (Kepala BRMP Aceh sekaligus PJ Satgas Swasembada Pangan Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Simeulue), Nandi Hendriana, S.T. M.Kom. (Ketua Tim Kerja Penyebarluasan Hasil BRMP PKH sekaligus PJ Satgas Swasembada Pangan Kabupaten Aceb Barat dan Kabupaten Aceh Barat Daya), dan Safrizal, S.P., M.PA. (Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh) beserta staf. Semnetara dari Kodam IM hadir Pamen Ahli Bidang Ekonomi, Kabekangdam IM, Kapendam IM, dan Waaster Kasdam IM. (@n)